Header Ads

Aburizal Bakrie Terkaya diIndonesia

"Seharusnya tidak ada alasan menunda pembayaran ganti rugi."

JAKARTA -- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie
dan keluarganya dinobatkan oleh majalah Forbes Asia sebagai orang
terkaya di Indonesia tahun 2007.

Ical, panggilan Aburizal, menggusur posisi Sukanto Tanoto, bos Grup
Raja Garuda Mas, sebagai orang terkaya di republik ini. Tahun lalu
Forbes menempatkan Ical dan keluarganya di urutan keenam.

Keluarga Bakrie saat ini sebenarnya sedang dirundung kasus luberan
lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur. Lumpur panas itu menyembur dari area
konsesi PT Lapindo Brantas, perusahaan terafiliasi keluarga Bakrie.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007, Lapindo harus
membayar ganti rugi dampak sosial sekitar Rp 3 triliun. Itu belum
termasuk dana US$ 40 juta (sekitar Rp 360 miliar) yang sudah
dikeluarkan untuk menutup semburan lumpur.

Namun, lumpur Lapindo tak mempengaruhi bisnis keluarga Bakrie.
Perusahaan-perusahaan grup Bakrie masih berkibar. Forbes pun
menyebutkan kocek Ical dan keluarganya justru meningkat tajam empat
kali lipat dari US$ 1,2 miliar (sekitar Rp 11 triliun) pada 2006
menjadi US$ 5,4 miliar (sekitar Rp 50 triliun).

Keluarga Bakrie memiliki usaha di infrastruktur, pertambangan,
properti, dan telekomunikasi. Kontribusi terbesar lonjakan kekayaan
berasal dari kenaikan harga saham PT Bumi Resources Tbk., perusahaan
induk batu bara miliknya. "Harga saham perusahaan itu naik sampai 600
persen," begitu bunyi laporan Forbes itu.

Laporan lengkap Forbes ini akan diluncurkan pada 24 Desember nanti.
Juru bicara keluarga Bakrie, Lalu Mara Satriawangsa, meminta agar
laporan Forbes tak dibesar-besarkan. "Keluarga Bakrie sudah merintis
usaha sejak 1942. Dalam prosesnya pun ada jatuh-bangun," ujarnya
kepada Tempo melalui telepon di Jakarta kemarin.

Laporan Forbes, Lalu Mara melanjutkan, juga tak relevan. Sebab,
Aburizal sudah tidak mengurus bisnis sejak 2003. Terlebih lagi setelah
menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 2004 hingga
menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat saat ini.

Korban semburan lumpur di Sidoarjo yang masih bertahan di pengungsian
terkejut mendengar berita keluarga Bakrie sebagai orang terkaya di
Indonesia. "Kalau terkaya, seharusnya tidak ada lagi alasan bagi
mereka menunda proses pembayaran ganti rugi," kata Sunarto,
koordinator korban lumpur, di Pasar Baru Porong, Sidoarjo, kemarin.
"Apa susahnya bagi dia menyediakan tanah baru bagi kami," dia menambahkan.

Lalu Mara menegaskan keluarga Bakrie tetap berkomitmen membayar ganti
rugi kepada masyarakat Sidoarjo korban semburan lumpur, walaupun
sebenarnya pengadilan belum memutuskan bersalah. "Sejauh ini
pembayaran masih terus berjalan."

Setiap tahun Forbes merilis daftar orang-orang terkaya di dunia,
termasuk di Indonesia. Pada 2006 pengusaha Sukanto Tanoto tercatat
sebagai orang terkaya di Indonesia. Tahun ini pemilik usaha pulp,
kertas, dan kelapa sawit tersebut turun ke posisi kedua. Tapi kekayaan
Sukanto naik dari US$ 2,8 miliar (sekitar Rp 26 triliun) menjadi US$
4,7 miliar (sekitar Rp 43 triliun).

Putra mantan presiden Soeharto, Bambang Trihatmodjo, menjadi pendatang
baru dalam daftar Forbes tersebut. Bambang berada di urutan ke-33
dengan jumlah kekayaan US$ 200 juta (Rp 1,9 triliun). "Saya belum baca
detailnya. Tapi saya mempertanyakan metodenya (cara Forbes
menghitung)," kata Juan Felix Tampubolon, kuasa hukum Bambang, kepada
Tempo kemarin.AFP | Padjar | Munawwaroh | Rohman Taufiq

Melejit Meski Didera Lumpur

Didera krisis, tersandung kasus lumpur Lapindo, tak membuat bisnis
Aburizal Bakrie dan keluarganya meredup. Sebaliknya, semakin hari
bisnisnya semakin berkilau. Forbes tahun ini bahkan menobatkan
Aburizal, yang juga menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat,
sebagai orang terkaya di Indonesia.

Majalah Forbes Asia menyebut total kekayaan keluarga Bakrie tahun ini
mencapai US$ 5,4 miliar atau meningkat US$ 1,2 miliar dari 2006. Pada
1942, Ahmad Bakrie memulai bisnis ini di Teluk Betung, Lampung,
berdagang kopi, karet, dan lada.

Pohon Bisnis Bakrie

PT Bakrie & Brothers Tbk.

(Perusahaan Induk)

# Ahmad Bakrie

# Aburizal Bakrie

Pemegang saham:
# Kreditor, CMA Fund Management, dan masyarakat (mayoritas)
# Bakrie Investindo, Indra Bakrie (minoritas)

Telekomunikasi
# Operator Jaringan & layanan

Bakrie Telecom Tbk. PT Bakrie Communication (55,6%)

(55,6%)

Produk: Esia Multi Kontrol Nusantara (99%) (layanan)

Perkebunan
# PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.(52,5%)
# Produk: kelapa sawit dan karet
# PT Huma Indah Mekar (100%)
# PT Bakrie Pasaman Plantations (99,8%)
# PT Agrowiyana (99,7%)
# PT Agro Mitra Madani (85%)

ABURIZAL BAKRIE

Infrastruktur

Perumahan
# PT Bakrie Building Industries (99,9%)

Produk: industri asbes dan semen
# Bakrie Mitra Satmakura (60%)
# Bakrie Brycon Indonesia (90%)
# Bakrie Anugrah Batualam Industri (51%)
# Bakrie Batualam Nusantara (51%)

Komponen Otomotif
# PT Bakrie Tosanjaya (99,9%)

Produk: pabrik besi cor

Konstruksi, baja, dan transportasi
# PT Bakrie Construction (51%)

Produk: konstruksi baja
# PT Bakrie Harper Co. (70%)

Produk: konstruksi
# PT Bakrie Corrugated Metal Industry (99,8%)

Produk: pabrik baja

Infrastruktur Minyak & Gas

PT Bakrie Pipe Industries (99,9%)
# Produk: pabrik pipa baja
# PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (37,5%)

Produk: pabrik pipa
# PT SEAPI (99,6%)

Produk: pabrik pipa baja
# PT Bakrie Power Corporation (99%)

Produk: pembangkit tenaga listrik
# PT Bakrieland Development

(perusahaan properti)

Pemegang saham: Bakrie Capital (30,6%), masyarakat (38%)
# PT Elangprama Sakti (99,9%)
# PT Elangperkasa Pratama (99,9%)
# PT Citrasaudara Abadi (99,9%)
# PT Villa Del Sol (99,9%)
# PT Puri Diamond Pratama (99,9%)
# PT Krakatau Lampung Tourism Development (90%)
# PT Graha Andrasentra Propertindo (99,4%)
# PT Bakrie Swasakti Utama (95,8%)
# PT Energi Mega Persada Tbk.

(perusahaan minyak dan gas bumi)

Pemegang saham: terafiliasi Grup Bakrie, Kondur Indonesia (31%),
Brantas Indonesia (31%)
# PT Sembrani Persada (Blok Semberah)
# PT Insani Mitra Gelam (Blok Sungai Gelam)
# Costa International Group (Blok Gebang)
# Kalila Bentu Ltd. (Blok Bentu)
# Kalila Korinci Ltd. (Blok Korinci Baru)
# EMP Kangean Ltd. (Blok Kangean)
# Brantas PSC
# Malacca Straits
# PT Bumi Resources Tbk

(perusahaan pertambangan)
# Pemegang saham: Long Haul Holdings Ltd (42,2%), Minarak Labuan Co.,
dan Bakrie Capital (0,2%) afiliasi Grup Bakrie
# Gallo Oil Ltd. (100%) -- Blok minyak di Yaman
# Bumi Resources Japan Co. (100%)-- pemasaran
# PT Pendopo Energi Batubara (100%)
# PT Citra Palu Mineral (100%) -- tembaga
# PT Gorontalo Minerals (80%) -- tembaga

Didera Lumpur Lapindo

Menurut Bappenas, kerugian total akibat semburan lumpur Lapindo
Brantas Inc. dari 29 Mei 2006 sampai 8 Maret 2007 sebesar:

1.Kerugian langsung Rp 11 triliun.

2.Kerugian tidak langsung Rp 16,4 triliun.

Sampai sekarang semburan lumpur Lapindo masih belum teratasi.
Pemerintah "hanya" mewajibkan Lapindo membayar Rp 3 triliun untuk
mengatasi dampak sosial. Lapindo menyebutkan telah mengeluarkan dana
Rp 2,43 triliun. Sedangkan pemerintah menanggung kerugian
infrastruktur akibat semburan lumpur itu.

NASKAH: Maria Rita BAHAN: Majalah Tempo, Tempo Interaktif,
www.bakrie-brothers.com


Biodata

Nama:
Ir. H. Aburizal Bakrie
Lahir:
Jakarta, 15 November 1946
Agama:
Islam
Profesi:
Pengusaha, Politisi, Pejabat
Jabatan:
- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat KIB 2005-2009
- Menteri Koordinator Perekonomian KIB 2004-2005

Isteri:
Taty Murnitriati
Anak:
Tiga orang
Ayah:
Achmad Bakrie

Pendidikan:
- SD, SLTP, dan SMA di Jakarta (1958-1967)
- Fakultas Elektro, Institut Teknologi Bandung, lulus tahun 1973

Pekerjaan:
1992 - sekarang : Komisaris Utama/Chairman, Kelompok Usaha Bakrie
1989 – 1992 : Direktur Utama PT. Bakrie Nusantara Corporation
1988 – 1992 : Direktur Utama PT Bakrie & Brothers
1982 – 1988 : Wakil Direktur Utama PT. Bakrie & Brothers
1974 –1982 : Direktur PT. Bakrie & Brothers
1972 – 1974 : Asisten Dewan Direksi PT. Bakrie & Brothers

Organisasi:
2000 – 2005 : Anggota Dewan Pakar ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia)
1999 – 2004: Ketua Umum KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) periode II
1996 – 1998: Presiden, Asean Chamber of Commerce & Industry
1996 – 1997: International Councellor, Asia Society
1994 - 1999: Ketua Umum KADIN periode I
1993 – 1998: Anggota, Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) – periode II
1993 – 1995: Anggota Dewan Penasehat, International Finance Corporation
1993 – 1995: Presiden ASEAN Bisnis Forum (d/h Institute of South East Asian
Business) – periode II
1991 - 1993: Presiden ASEAN Bisnis Forum (d/h Institute of South East Asian
Business) – periode I
1989 – 1994: Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia
1988 – 1993: Wakil Ketua Umum, KADIN Bidang Industri dan Industri Kecil
1988 - 1993: Anggota, Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) – periode I
1985 – 1993: Ketua Bidang Dana PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indonesia)
1984-sekarang : Anggota, Partai Golongan Karya
1984 – 1988: Wakil Ketua, Asosiasi Kerjasama Bisnis Indonesia – Australia
1977 – 1979: Ketua Umum, HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)
1976 – 1989: Ketua Umum, Gabungan Pabrik Pipa Baja Seluruh Indonesia
1975: Ketua Departemen Perdagangan HIPMI
1973 – 1975: Wakil Ketua Departemen Perdagangan, HIPMI

Penghargaan:
1997: Penghargaan “ASEAN Business Person of the Year” dari the ASEAN Business
Forum
1995: Pengharagaan “Businessman of the Year” dari Harian Republika
1986: Penghargaan “The Outstanding Young People of the World” dari the Junior
Chamber of Commerce

Alamat Rumah:
Jl. Ki Mangunsarkoro No.42, Menteng
Jakarta - 10310

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.