Bahasa, Aksara dan Dialek Lampung
1. Bahasa
Selain pembagian berdasarkan masyarakat beradat, suku Lampung dapat pula di bagi berdasarkan logat bahasa yang dipergunakan, yaitu bahasa Lampung Belalau yang berlogat “A” dan bahasa Lampung berlogat “O”. Pembagian atas logat ini dikelompokkan menjadi logat “Api” dan logat “Nyou”. Masyarakat berbahasa Lampung Belalau (Logat “A”) terdiri dari: bahasa Jelma Daya/Sungkai, bahasa Pemanggilan Peminggir, bahasa Melinting Peminggir dan bahasa Pubian. Sedangkan masyarakat berbahasa Lampung Abung (Logat “O”) terdiri dari: bahasa Abung dan bahasa Tulang Bawang.
Selain bahasa dan budayanya yang memiliki kekhasan, etnik Lampung mempunyai aksara tersendiri yang dikenal dengan nama Had Lappung. Aksara itu berupa bahasa Lampung yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan.
2. Aksara
Bentuk tulisan yang masih berlaku di daerah Lampung pada dasarnya berasal dari aksara Pallawa (India Selatan) yang diperkirakan masuk ke Pulau Sumatera semasa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Macam-macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam aksara Arab, dengan menggunakan tanda-tanda fathah di baris atas dan tanda-tanda kasrah di baris bawah, tapi tidak memakai tanda dammah di baris depan, melainkan menggunakan tanda di belakang. Masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri. Aksara Lampung hampir sama bentuknya dengan aksara Rencong (Aceh). Artinya, Had Lappung dipengaruhi dua unsur, yakni; aksara Pallawa dan huruf Arab.
Adapun Aksara Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing, angka, dan tanda baca.
untuk lebih jelas bisa di lihat disini/klik disini semoga bermanfaat.....
Selain pembagian berdasarkan masyarakat beradat, suku Lampung dapat pula di bagi berdasarkan logat bahasa yang dipergunakan, yaitu bahasa Lampung Belalau yang berlogat “A” dan bahasa Lampung berlogat “O”. Pembagian atas logat ini dikelompokkan menjadi logat “Api” dan logat “Nyou”. Masyarakat berbahasa Lampung Belalau (Logat “A”) terdiri dari: bahasa Jelma Daya/Sungkai, bahasa Pemanggilan Peminggir, bahasa Melinting Peminggir dan bahasa Pubian. Sedangkan masyarakat berbahasa Lampung Abung (Logat “O”) terdiri dari: bahasa Abung dan bahasa Tulang Bawang.
Selain bahasa dan budayanya yang memiliki kekhasan, etnik Lampung mempunyai aksara tersendiri yang dikenal dengan nama Had Lappung. Aksara itu berupa bahasa Lampung yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan.
2. Aksara
Bentuk tulisan yang masih berlaku di daerah Lampung pada dasarnya berasal dari aksara Pallawa (India Selatan) yang diperkirakan masuk ke Pulau Sumatera semasa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Macam-macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam aksara Arab, dengan menggunakan tanda-tanda fathah di baris atas dan tanda-tanda kasrah di baris bawah, tapi tidak memakai tanda dammah di baris depan, melainkan menggunakan tanda di belakang. Masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri. Aksara Lampung hampir sama bentuknya dengan aksara Rencong (Aceh). Artinya, Had Lappung dipengaruhi dua unsur, yakni; aksara Pallawa dan huruf Arab.
Adapun Aksara Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing, angka, dan tanda baca.
untuk lebih jelas bisa di lihat disini/klik disini semoga bermanfaat.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar