Fly Over Kota Dibangun 2009
Menteri PU Anggarkan di APBN Rp292,5 M
BANDARLAMPUNG - Pengorbanan Wali Kota Bandarlampung Eddy Sutrisno melobi Menteri PU Djoko Kirmanto sampai terjebak banjir di Jakarta dua hari terakhir tak sia-sia. Menteri PU menyetujui usulan membangun jalan layang (fly over) di tujuh titik di kota ini.
’’Dalam pembicaraan selama satu jam itu, kita diminta membuat studi kelayakan,” ujar Kadis BMP (Bina Marga dan Pemukiman) Bandarlampung Syauki Shobier kemarin. Menurut dia, wali kota satu-satunya tamu terlama yang diterima menteri. ’’Yang lain, sekitar 15 menit,” lanjutnya.
Syauki menerangkan, dalam pertemuan itu Djoko siap menganggarkan pembangunan fly over dari APBN (anggaran pembangunan dan belanja negara). Tidak tanggung-tanggung, untuk tujuh fly over itu, pusat membantu Rp292,5 miliar.
Karenanya, wajar jika pernyataan menteri PU itu membuat Syauki bersemangat. Sampai-sampai ia menjanjikan studi kelayakan akan selesai dalam waktu sepekan.
’’Sebelum menemui Pak Menteri, Pak Wali (wali kota) sudah meminta kita berkumpul, menyiapkan data studi kelayakan. Sebab itu, kita sudah siap, tinggal finishing,” tandas pria yang ikut dalam pertemuan itu.
Optimisme senada diungkapkan Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Bandarlampung Adi Erlansyah. Menurutnya, setelah tahap studi kelayakan, selanjutnya adalah cek lokasi yang dilaksanakan tim peneliti dari kementerian PU.
Untuk realisasi pembangunan fisik, Kasi Survei dan Pengendalian Dinas BMP Gunawan Handoko menambahkan, jika tidak ada aral, pelaksanaannya dimulai pada 2009.
Sementara menunggu pelaksanaan dimulai, dalam waktu satu tahun ini instansi terkait akan mematangkan konstruksi bangunan. ’’Kemungkinan besar kontraktornya dari luar yang memang sudah berpengalaman membangun proyek serupa,” urainya.
Ketujuh titik fly over yang akan dibangun itu, menurut Gunawan, yakni ruas Jalan Kartini – Teuku Umar – Imam Bonjol dengan volume sepanjang 450 meter dengan kebutuhan dana Rp75 miliar. Lalu, ruas Jalan Kotaraja – Raden Intan – Jenderal Katamso dengan volume sepanjang 300 meter dengan anggaran Rp50 miliar (selengkapnya lihat grafis).
’’Yang pasti, Pak Wali sudah mewanti-wanti pembangunan ini tidak akan sampai menggusur. Sebab kita hanya akan meletakkan tiang-tiang penyangga,” paparnya.
Eddy sebelumnya menjelaskan, dirinya sejak lama memperjuangkan antisipasi kepadatan lalu lintas di Bandarlampung yang semakin meningkat. Ia mengupayakan dana di luar APBD.
Jalan Layang di Tengah Kota
Ruas Jalan Volume (m) Dana (Rp)
Kartini – Teuku Umar-Imam Bonjol 450 75 miliar
Kotaraja – Raden Intan – Jenderal Katamso 300 50 miliar
Gajah Mada – K.H. Mas Manyur – Perintis Kemerdekaan 200 33,5 miliar
P. Antasari-Soekarno Hatta – Tirtayasa 200 33,5 miliar
Soekarno-Hatta – Sultan Agung 200 33,5 miliar
Soekarno-Hatta – Ki Maja – Ratu Dibalau 200 33,5 miliar
Soekarno Hatta – Untung Surapati – R.A. Basyid 200 33,5 miliar
Total 1.750 292,5 miliar
Sumber: Dinas Bina Marga dan Pemukiman Bandarlampung, 2008
BANDARLAMPUNG - Pengorbanan Wali Kota Bandarlampung Eddy Sutrisno melobi Menteri PU Djoko Kirmanto sampai terjebak banjir di Jakarta dua hari terakhir tak sia-sia. Menteri PU menyetujui usulan membangun jalan layang (fly over) di tujuh titik di kota ini.
’’Dalam pembicaraan selama satu jam itu, kita diminta membuat studi kelayakan,” ujar Kadis BMP (Bina Marga dan Pemukiman) Bandarlampung Syauki Shobier kemarin. Menurut dia, wali kota satu-satunya tamu terlama yang diterima menteri. ’’Yang lain, sekitar 15 menit,” lanjutnya.
Syauki menerangkan, dalam pertemuan itu Djoko siap menganggarkan pembangunan fly over dari APBN (anggaran pembangunan dan belanja negara). Tidak tanggung-tanggung, untuk tujuh fly over itu, pusat membantu Rp292,5 miliar.
Karenanya, wajar jika pernyataan menteri PU itu membuat Syauki bersemangat. Sampai-sampai ia menjanjikan studi kelayakan akan selesai dalam waktu sepekan.
’’Sebelum menemui Pak Menteri, Pak Wali (wali kota) sudah meminta kita berkumpul, menyiapkan data studi kelayakan. Sebab itu, kita sudah siap, tinggal finishing,” tandas pria yang ikut dalam pertemuan itu.
Optimisme senada diungkapkan Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Bandarlampung Adi Erlansyah. Menurutnya, setelah tahap studi kelayakan, selanjutnya adalah cek lokasi yang dilaksanakan tim peneliti dari kementerian PU.
Untuk realisasi pembangunan fisik, Kasi Survei dan Pengendalian Dinas BMP Gunawan Handoko menambahkan, jika tidak ada aral, pelaksanaannya dimulai pada 2009.
Sementara menunggu pelaksanaan dimulai, dalam waktu satu tahun ini instansi terkait akan mematangkan konstruksi bangunan. ’’Kemungkinan besar kontraktornya dari luar yang memang sudah berpengalaman membangun proyek serupa,” urainya.
Ketujuh titik fly over yang akan dibangun itu, menurut Gunawan, yakni ruas Jalan Kartini – Teuku Umar – Imam Bonjol dengan volume sepanjang 450 meter dengan kebutuhan dana Rp75 miliar. Lalu, ruas Jalan Kotaraja – Raden Intan – Jenderal Katamso dengan volume sepanjang 300 meter dengan anggaran Rp50 miliar (selengkapnya lihat grafis).
’’Yang pasti, Pak Wali sudah mewanti-wanti pembangunan ini tidak akan sampai menggusur. Sebab kita hanya akan meletakkan tiang-tiang penyangga,” paparnya.
Eddy sebelumnya menjelaskan, dirinya sejak lama memperjuangkan antisipasi kepadatan lalu lintas di Bandarlampung yang semakin meningkat. Ia mengupayakan dana di luar APBD.
Jalan Layang di Tengah Kota
Ruas Jalan Volume (m) Dana (Rp)
Kartini – Teuku Umar-Imam Bonjol 450 75 miliar
Kotaraja – Raden Intan – Jenderal Katamso 300 50 miliar
Gajah Mada – K.H. Mas Manyur – Perintis Kemerdekaan 200 33,5 miliar
P. Antasari-Soekarno Hatta – Tirtayasa 200 33,5 miliar
Soekarno-Hatta – Sultan Agung 200 33,5 miliar
Soekarno-Hatta – Ki Maja – Ratu Dibalau 200 33,5 miliar
Soekarno Hatta – Untung Surapati – R.A. Basyid 200 33,5 miliar
Total 1.750 292,5 miliar
Sumber: Dinas Bina Marga dan Pemukiman Bandarlampung, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar